Monday, January 23, 2012

Amore: 1000 Musim Mengejar Bintang

Pengarang: Charon
Hal: 360; 20 cm
ISBN: 978 - 979 - 22 - 7615 - 2
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp 45.000
Laura, seorang siswi kampung yang sederhana. Bercita-cita menjadi chef pasta
Niko, siswa pintar, tampan, dan terkenal. Bercita-cita menjadi perancang perhiasan
Mereka berdua berada di dunia yang berbeda dan... jauh.
Pertemuan mereka diawali di taman sekolah. Saat Niko secara tidak sengaja menabrak Laura. Pada pertemuan pertama, Laura langsung terpikat dengan sepasang mata cokelat terindah milik Niko. Mendadak, Jantungnya berdegup kencang dan lidahnya menjadi kelu. Gadis itu tersadar bahwa dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Selama dua tahun, Laura menunggu kesempatan untuk sekelas dengan Niko.  Selama ini, Laura hanya dapat menatap Niko dari kejauhan.
Setelah menunggu sekian lama, kesempatan itu pun datang. Ia dan Niko sekelas.
Laura senang bukan main saat mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan Niko. Sayangnya, Niko sudah punya pacar bernama Erika. Erika termasuk siswi terkenal dan tercantik di sekolah. Ia tahu bahwa dirinya tidak akan pernah mengalahkan Erika. Walaupun begitu, Laura sudah bersyukur dapat mengenal Niko dan berbicara dengannya.
Niko dan Laura makin lama makin akrab. Keakraban itu membuat Erika cemburu. Erika pun melakukan sesuatu yang membuat Niko dan Laura menjauh dan terperangkap dalam kesalahpahaman. Laura berusaha memberi tahukan kebenarannya kepada Niko, namun tak berhasil.
Mama Laura dipindahtugaskan ke luar kota dan membawa Laura. Laura pun bersedih karena harus berpisah dengan Niko.
Pada saat kelulusan, Laura mengambil ijasah lebih awal. Dalam perjalanan kembali, ia melewati sebuah pameran perhiasan milik Julien Bordeux. Ia teringat dengan rancangan Niko yang lupa dikembalikannya. Rancangan itu diambilnya dari sampah karena 'sayang', gambar itu terlalu bagus untuk bertengger di sampah.
Ia masuk ke dalam pameran tersebut dengan perasaan bahagia, tapi Julien Bordeux sangat sibuk dan tidak bisa ditemui. Laura pun menunggu Julien keluar selama berjam-jam. Salah satu petugas bersimpati dan memanggilkan Mr Bordeux.
Saat Mr Bordeux datang, ia tertegun. Hatinya tersentuh atas pernyataan Laura. "Saya ingin memberi Mr. Julien Bordeux mimpi seseorang," ujar Laura. Mr Julien pun tersenyum hangat.
Laura sangat senang. Ia berharap Mr. Julien dapat melihat bakat luar biasa yang tersimpan di rancangan tersebut.
Pada waktu yang sama, Niko mengetahui dan membongkar kesalahpahaman mereka. Niko pergi meninggalkan hari wisuda untuk mengejar Laura, tapi Laura sudah pergi beribu-ribu kilo jauhnya.
Seperti yang diperkirakan, Mr. Julien sangat kagum dengan karya Niko dan bersedia membeli karya Niko. Mimpi Niko pun terkabulkan, ia pergi ke New York untuk mempelajari ilmu perhiasan tanpa dukungan orang tua.
Selama delapan tahun mereka terpisah. Berusaha untuk meraih mimpi mereka, menunggu sebuah penantian yang panjang, dan menghadapi banyak masalah yang muncul. Namun, takdir mempertemukan mereka lagi dalam sebuah kebetulan, Niko sudah menjadi perancang perhiasan terkenal, Laura sudah menjadi Chef Pasta.
Niko berusaha untuk menata kembali hubungannya dengan Laura, gadis yang membuatnya bersemangat untuk meraih mimpinya.
Laura berusaha menjauhi Niko karena masa lalu yang menghantuinya.
Akankah pertemuan mereka yang kedua kalinya dapat memperbaiki semua yang terjadi di masa lalu?


Niko mengingat musim-musim yang sudah dilaluinya di New York dan Paris. Melihat dedaunan berubah warna setiap tahunnya. Bayangan Laura selalu menghantuinya.

Cintaku padamu begitu dalam. Aku akan melepaskanmu hanya jika seribu musim telah berlalu,” kata Niko pada suatu hari.

Maaf... Kau menyukaiku terlebih dulu tanpa aku sadari. Tapi aku berjanji... aku akan menyukaimu lebih lama dari kau menyukaiku.” ungkap Niko perlahan di dalam lift.

Novel 1000 musim mengejar bintang cocok dibaca oleh segala umur. Cocok juga buat para pembaca penggemar teenlit. Bahasanya mudah dimengerti dan kadang menyentuh. di kemudian hari, aku nggak akan segan-segan beli karya Charon selanjutnya. 


Thursday, January 19, 2012

Seoulover

Penulis: Suci Marini
Hal: 192
ISBN: 978 - 979 - 22 - 7874 - 3
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp 35.000

Song Min Ae, seorang gadis blasteran Indonesia-korea, berumur 16 tahun. Memilki wajah campuran yang sempurna. Rambut hitam dan terlihat coklat jika tertimpa cahaya, Mata besar dan dagu runcing yang diwarisinya dari almahrum ibunya, Hidung mancung dan kecil yang diwarisinya dari ayahnya, dan juga bakat bernyanyi yang luar biasa.
Setelah dipaksa ayahnya, ia bersedia untuk pergi ke Seoul, tanah kelahiran ayahnya. Min Ae sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi seorang penyanyi. Setelah, di-training selama tiga bulan, waktu yang sangat singkat, gadis itu pun siap debut, dan dalam sekejap... Ia sukses.
Lahirlah seorang penyanyi baru yang berbakat, Alisa Song. Walaupun Alisa Song dan Song Min Ae adalah satu orang, tetapi nama itu dapat mewakili dua sisi yang berbeda. Song Min Ae, remaja biasa yang manja dan introver. Sedangkan Alisa Song, artis pendatang baru yang memiliki aura percaya diri.
Di perjalanan kariernya ia bertemu Min ho, member boyband saga5 yang terkenal. Min Ho memiliki wajah khas korea yang tampan memikat, dan juga cowok pertama yang dapat mengobrak-abrik hatinya. Tanpa mereka berdua sadari, suatu perasaan mucul, perasaan yang dapat mengacaukan segalanya... Karier, perasaan, dan nama baik.
Sayangnya, Alisa Song tidak dapat melawan gosip-gosip yang tengah menyerangnya. Orang-orang membanjirinya dengan komentar pedas yang merobek harga dirinya, meredupkan semangat dan harapannya. Akhirnya, Alisa memutuskan kembali ke Indonesia untuk menenangkan diri. Ia dan Min Ho melakukan sebuah perjanjian untuk 5 tahun ke depan.
4 tahun kemudian, Alisa kembali ke Seoul. Gosip yang menghantuinya sudah reda. Namun, segalaya sudah berubah. Apakah waktu empat tahun dapat mengubur perasaan sekuat apapun? Bisakah ia melanjutkan karier suksesnya yang sempat terputus di tengah jalan?
Novel Seoulover dapat membuat para pembaca terhipnotis dalam suasana yang digambarkan oleh sang penulis. pembaca dapat ikut merasakan perasaan tokoh utama, dan dapat menciptakan suasana yang luar biasa. Cocok dibaca oleh segala umur, karena bahasanya yang simpel dan gampang dimengerti.
  

Wednesday, January 18, 2012

Technology Usage

  1. Are you satisfied with your tech usage time? Why or why not?
  2. Can your usage be considered as “time efficient” or “time waster”? why?
  3. How can you improve tech usage as a better student?family member? friend? Citizen? Overall person?
  4. High or low priority first? Why?

I'm satisfied with my technology usage time because I used each of them wisely and efficiently. I need to used my smartphone full-day 24 hours online (Social Network only) because I always contact my friends using BBM or Twitter. By online 24 hours I can contact them if there's emergency things. It is a time efficient, because if I need to tell something to my friends, I can use my Blackberrry to contact them directly.
I usually use my laptop to do browsing, playing games, and listening to music. I put all of my data in my laptop, including, School works, project, private pictures, and etc. And all of my music collections are stored in my laptop. I used laptop to browse and know more about my favourite girl band in Korea, Girls Generation. I used my laptop 3-4 hours per day because most of school projects required a laptop/ PC, but i think laptop is much more simple. So that, I do school works on the bed or other places that feels comfortable. This electronic can be considered as time efficient and time waster because noting lesson by using laptop is more efficient and faster, but using it to play games (or browsing unneccessary things) is time waster
I watch television to entertain myself. I like to watch movies and reality show. I used television 2-3 hours a day. Sometimes, I watch DVD not television channels. My favorite channels is Starworld and AXN. This electronic can be considered both as time efficient or waster, it's depend on how we used it. If we use it for unusefull things, it's a time waster, but if we use the television to look for inspiration or to hear news about disaster, tips, or etc, it's considered as time efficient.
Listening music is my hobby. So, my parents give me an Ipodtouch. I can play games using iPod touch and listening to music. I usually listening to music in the car, in the way to school, courses, mall, or etc, but i never use it at home, school or other places, only inside the car i felt comfortable. It's quite useful, because I used most of the time in the car (In holiday). This electronic considered as time waster.
From what I learned, technology is very important. It's very useful. We can contact someone from far away by using technology. Somethings that are impossible in the past can happen because of new technology.
Now, students can send their homeworks through internet access, students can take note by using laptop, because it's faster and more efficient. We can contact our friends that are thousands kilometers away, and find new friends. If we decided to learn overseas, we can use technologies to contact our family, different from the past.
Eventhough Technologies is important, it's not the firs priority. Without technologies there are no cars, no internet, no programs, no games, and nothing that can entertain us. But, we still can live without them. We can use mail to send letters, and other thing. Technology only makes it easy, but not the first priority.