Pengarang: Charon
Hal: 360; 20 cm
ISBN: 978 - 979 - 22 - 7615 - 2
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp 45.000
Laura, seorang siswi kampung yang sederhana. Bercita-cita menjadi chef pasta
Niko, siswa pintar, tampan, dan terkenal. Bercita-cita menjadi perancang perhiasan
Mereka berdua berada di dunia yang berbeda dan... jauh.
Pertemuan mereka diawali di taman sekolah. Saat Niko secara tidak sengaja menabrak Laura. Pada pertemuan pertama, Laura langsung terpikat dengan sepasang mata cokelat terindah milik Niko. Mendadak, Jantungnya berdegup kencang dan lidahnya menjadi kelu. Gadis itu tersadar bahwa dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Selama dua tahun, Laura menunggu kesempatan untuk sekelas dengan Niko. Selama ini, Laura hanya dapat menatap Niko dari kejauhan.
Setelah menunggu sekian lama, kesempatan itu pun datang. Ia dan Niko sekelas.
Laura senang bukan main saat mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan Niko. Sayangnya, Niko sudah punya pacar bernama Erika. Erika termasuk siswi terkenal dan tercantik di sekolah. Ia tahu bahwa dirinya tidak akan pernah mengalahkan Erika. Walaupun begitu, Laura sudah bersyukur dapat mengenal Niko dan berbicara dengannya.
Niko dan Laura makin lama makin akrab. Keakraban itu membuat Erika cemburu. Erika pun melakukan sesuatu yang membuat Niko dan Laura menjauh dan terperangkap dalam kesalahpahaman. Laura berusaha memberi tahukan kebenarannya kepada Niko, namun tak berhasil.
Mama Laura dipindahtugaskan ke luar kota dan membawa Laura. Laura pun bersedih karena harus berpisah dengan Niko.
Pada saat kelulusan, Laura mengambil ijasah lebih awal. Dalam perjalanan kembali, ia melewati sebuah pameran perhiasan milik Julien Bordeux. Ia teringat dengan rancangan Niko yang lupa dikembalikannya. Rancangan itu diambilnya dari sampah karena 'sayang', gambar itu terlalu bagus untuk bertengger di sampah.
Ia masuk ke dalam pameran tersebut dengan perasaan bahagia, tapi Julien Bordeux sangat sibuk dan tidak bisa ditemui. Laura pun menunggu Julien keluar selama berjam-jam. Salah satu petugas bersimpati dan memanggilkan Mr Bordeux.
Saat Mr Bordeux datang, ia tertegun. Hatinya tersentuh atas pernyataan Laura. "Saya ingin memberi Mr. Julien Bordeux mimpi seseorang," ujar Laura. Mr Julien pun tersenyum hangat.
Laura sangat senang. Ia berharap Mr. Julien dapat melihat bakat luar biasa yang tersimpan di rancangan tersebut.
Pada waktu yang sama, Niko mengetahui dan membongkar kesalahpahaman mereka. Niko pergi meninggalkan hari wisuda untuk mengejar Laura, tapi Laura sudah pergi beribu-ribu kilo jauhnya.
Seperti yang diperkirakan, Mr. Julien sangat kagum dengan karya Niko dan bersedia membeli karya Niko. Mimpi Niko pun terkabulkan, ia pergi ke New York untuk mempelajari ilmu perhiasan tanpa dukungan orang tua.
Selama delapan tahun mereka terpisah. Berusaha untuk meraih mimpi mereka, menunggu sebuah penantian yang panjang, dan menghadapi banyak masalah yang muncul. Namun, takdir mempertemukan mereka lagi dalam sebuah kebetulan, Niko sudah menjadi perancang perhiasan terkenal, Laura sudah menjadi Chef Pasta.
Niko berusaha untuk menata kembali hubungannya dengan Laura, gadis yang membuatnya bersemangat untuk meraih mimpinya.
Laura berusaha menjauhi Niko karena masa lalu yang menghantuinya.
Akankah pertemuan mereka yang kedua kalinya dapat memperbaiki semua yang terjadi di masa lalu?
Niko mengingat musim-musim yang sudah dilaluinya di New York dan Paris. Melihat dedaunan berubah warna setiap tahunnya. Bayangan Laura selalu menghantuinya.
Niko mengingat musim-musim yang sudah dilaluinya di New York dan Paris. Melihat dedaunan berubah warna setiap tahunnya. Bayangan Laura selalu menghantuinya.
“Cintaku padamu begitu dalam. Aku akan melepaskanmu hanya jika seribu musim telah berlalu,” kata Niko pada suatu hari.
“Maaf... Kau menyukaiku terlebih dulu tanpa aku sadari. Tapi aku berjanji... aku akan menyukaimu lebih lama dari kau menyukaiku.” ungkap Niko perlahan di dalam lift.
Novel 1000 musim mengejar bintang cocok dibaca oleh segala umur. Cocok juga buat para pembaca penggemar teenlit. Bahasanya mudah dimengerti dan kadang menyentuh. di kemudian hari, aku nggak akan segan-segan beli karya Charon selanjutnya.